parizz

parizz

Rabu, 03 April 2013

JAKARTA - Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 melibatkan 62 PTN dan ratusan program studi (prodi) yang dapat dipilih peserta. Agar tidak salah, cari tahu dulu bagaimana cara memilih prodi saat mendaftar SBMPTN 2013 secara online.
Dikutip dari laman SBMPTN 2013, Sabtu (16/3/2013), ada dua kelompok prodi di PTN peserta SBMPTN 2013. Kelompok pertama adalah Sains dan Teknologi atau Saintek dan kelompok kedua adalah Sosial dan Humaniora alias Soshum. Ketentuan umum pemilihan prodi pada ujian tulis dan keterampilan untuk masuk PTN ini yaitu, setiap peserta kelompok ujian Saintek dapat memilih sebanyak-banyaknya tiga prodi dari kelompok program studi Saintek.

Begitu juga dari kelompok Soshum. Peserta kelompok ujian  Soshum dapat memilih paling banyak tiga prodi dari kelompok ini. Sedangkan kelompok ujian campuran, bisa menggabungkan pilihan prodi mereka dari kelompok prodi Saintek dan Soshum. Namun, jumlah prodi yang dapat dipilih juga sama, yakni maksimal tiga prodi.

Perlu diingat, urutan pemilihan prodi menunjukkan prioritas pilihan kita. Misalnya, kita memilih prodi Kedokteran, Ilmu Komunikasi dan Manajemen pada kelompok ujian campuran. Artinya, prioritas kita adalah menembus seleksi pada prodi Kedokteran. Jika tidak lulus di pilihan pertama, maka nilai kita akan diikutsertakan dalam seleksi di pilihan kedua, dan seterusnya.

Kemudian, peserta ujian yang hanya satu prodi, dapat memilih prodi di PTN mana pun di seluruh Indonesia. Sementara itu, jika memilih dua prodi atau lebih, maka salah satu prodi tersebut harus dari PTN yang berada dalam satu wilayah tempat peserta mengikuti ujian. Sedangkan pilihan prodi lainnya dapat dari PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian.

Sebelum menentukan pilihan, pastikan kita tahu apakah prodi yang ingin dipilih tersedia dalam SBMPTN 2013, termasuk juga PTN apa saja yang menyediakan prodi tersebut, berapa peminat prodi itu pada tahun lalu dan berapa daya tampung tiap prodi tahun ini. Informasi tersebut sudah dapat diakses di laman resmi SBMPTN mulai 15 Maret 2013.(rfa)
JAKARTA - Seperti halnya Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2013, peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 juga dapat mendaftar sebagai peserta seleksi Bidikmisi. Bidikmisi merupakan program pemberian bantuan biaya pendidikan bagi mahasiswa berprestasi dari kalangan ekonomi lemah.

Untuk melamar sebagai peserta program Bidikmisi, sebaiknya kita mempelajari prosedur pendaftaran program Bidikmisi terlebih dahulu di laman resminya. Sebelum mendaftar SBMPTN 2013, calon peserta program Bidikmisi terlebih dahulu harus mendaftar Bidikmisi secara online melalui website Bidikmisi tersebut. Demikian seperti dilansir laman SBMPTN 2013, Sabtu (16/3/2013).

Kemudian, calon peserta program Bidikmisi yang tidak mendaftar SNMPTN dan dinyatakan memenuhi persyaratan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikti Kemendikbud), akan memperoleh KAP dan PIN untuk mendaftar SBMPTN secara gratis. Pendaftaran SBMPTN 2013 dilakukan secara online melalui laman SBMPTN 2013.

Calon peserta program Bidikmisi yang mendaftar SNMPTN dan dinyatakan tidak lulus SNMPTN juga boleh mendaftar SBMPTN tanpa harus membayar biaya seleksi. Syaratnya, dia mendaftar dengan menggunakan KAP dan PIN SBMPTN yang harus diperoleh melalui Bidikmisi Ditjen Dikti Kemendikbud.

Sebaliknya, calon peserta program Bidikmisi yang mendaftar SNMPTN dan dinyatakan lulus SNMPTN harus membayar biaya seleksi jika ingin mengikuti SBMPTN 2013. Dia bisa menggunakan KAP SBMPTN yang harus diperoleh melalui Bidikmisi Ditjen Dikti Kemendikbud.

Masa pembayaran biaya SBMPTN 2013 via Bank Mandiri dibuka pada 10 Mei - 4 Juni 2013. Peminat SBMPTN 2013 bisa mendaftar secara online pada 13 Mei - 7 Juni 2013. Kemudian, ujian tulis SBMPTN 2013 digelar pada 18 - 19 Juni 2013, dan ujian keterampilan pada 20 dan/atau 21 Juni 2013. Hasil seleksi akan diumumkan pada 12 Juli 2013.(rfa)
JAKARTA - Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) segera dihelat. Kapan kita bisa mulai mendaftar?

Ketua SBMPTN 2013 Akhmaloka memaparkan, jalur ujian tulis dan ujian keterampilan untuk masuk PTN ini dapat diikuti tidak hanya oleh siswa kelas XII SMA yang akan lulus tahun ini, tapi juga lulusan UN 2011 dan 2012.

"Pendaftaran dilakukan secara online mulai 13 Mei 2013 pukul 08.00 WIB dan ditutup pada 7 Juni 2013 pukul 22.00 WIB," ujar Akhmaloka, dalam peluncuran SBMPTN 2013, di Gedung A Kemendikbud, Jakarta, Jumat (15/3/2013).

Berikut jadwal SBMPTN 2013 secara lengkap:
10 Mei - 4 Juni 2013 Masa pembayaran biaya seleksi via Bank Mandiri.
13 Mei - 7 Juni 2013 Pendaftaran secara online.
18 - 19 Juni 2013 Ujian tertulis.
20 dan/atau 21 Juni 2013 Ujian keterampilan.
12 Juli 2013 Pengumuman hasil seleksi.(rfa)
Tribunnews.com, JAKARTA- Siswa atau calon peserta Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2013 atau jalur masuk PTN dengan ujian tertulis dan ujian keterampilan dapat memilih tiga program studi yang berbeda.
Ketentuan baru tersebut disampaikan Ketua Umum Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2013 Akhmaloka, Jumat (15/3) malam, di Jakarta.
SBMPTN yang merupakan jalur masuk PTN melalui ujian tertulis dan ujian keterampilan adalah nama baru yang tahun-tahun sebelumnya bernama Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). SNMPTN kita dipakai untuk jalur masuk PTN melalui jalur prestasi atau undangan.
Dalam SBMPTN 2013, untuk kelompok ujian Saintek, siswa dapat memilih tiga program studi sains dan teknologi. Bagi kelompok ujian Soshum, siswa bisa memilih tiga program studi sosial dan humaniora. Adapun kelompok ujian Campuran, dapat memilih program studi campuran dari kedua kelompok itu.
”Peserta ujian yang memilih dua program studi atau tiga program studi, salah satu pilihan program studinya harus dari PTN yang berada dalam satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian,” kata Akhmaloka.
SBMPTN 2013 diikuti 62 PTN dengan tambahan PTN baru, yakni IAIN Walisongo Semarang. Seleksi ini dapat diikuti siswa yang telah lulus Ujian Nasional 2011, 2012, dan 2013. Adapun SNMPTN 2013 hanya diperuntukkan bagi siswa yang akan lulus UN tahun 2013.
Pendaftaran
Jadwal pendaftaran secara online SBMPTN 2013 akan dibuka 13 Mei pukul 08.00 hingga 7 Juni pukul 22.00. Adapun ujian tertulis pada 18-19 Juni 2013 dan ujian keterampilan pada 20 dan/atau 21 Juni 2013. Hasil SBMPTN akan diumumkan 12 Juli 2013.
Sekretaris SBMPTN Rohmat Wahab menambahkan, biaya pendaftaran bagi kelompok ujian Saintek dan Soshum masing- masing Rp 175.000. Adapun untuk kelompok ujian campuran Rp 200.000.
Wahab memberi penjelasan, SNMPTN 2013 yang merupakan jalur prestasi atau undangan diikuti 762.690 siswa dari jumlah total 1,8 juta siswa kelas XII yang terdaftar di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) SNMPTN. Dari seleksi berbasis prestasi akademik dan non-akademik, diharapkan dapat diterima 135.381 siswa di 61 PTN.
Sistem PDSS akan diaktifkan kembali Agustus mendatang agar sekolah dapat secara bertahap memasukkan semua data siswa kelas XI dan X lebih lengkap. Harapannya, pada saat pendaftaran seleksi tahun 2014 sekolah tidak terbebani. (LUK)

Rabu, 20 Maret 2013

um

UANG KULIAH TUNGGAL MAHASISWA DI UM MALANG

 
 
 
 
 
 
1 Vote

Uang Kuliah Tunggal Mahasiswa Baru UM 2012
Selasa, 5 Juni 2012 kemarin, Rapat Pimpinan UM yang dihadiri oleh Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Ketua Lembaga, Wakil Dekan II, Wakil Direktur II Pascasarjana , dan Sekretaris Lembaga memutuskan UANG KULIAH TUNGGAL  mahasiswa baru UM tahun akademik 2012/2013 ini. Uang kuliah tunggal merupakan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Uang kuliah tunggal merupakan uang pembayaran biaya operasional penyelenggarakan pendidikan tinggi yang harus dibayarkan oleh masyarakat dengan cara membayar secara rata tiap semester. Semua komponen pembiayaan operasional penyelenggarakan pendidikan per mahasiswa selama masa studi dihitung semua, kemudian dirata-rata. Dengan demikian, tidak boleh lagi ada macam-macam jenis biaya, misalnya, sumbangan gedung, sumbangan himpunan orang tua, biaya PKPT, dan biaya-biaya tetek bengek lainnya. Yang boleh hanya UANG KULIAH TUNGGAL.
Pada rapat itu, Rektor UM, Bapak Prof. Dr. Suparno, menyampaikan tiga kebijakan. Pertama, menaati aturan pembiayaan penyelenggara pendidikan, di antaranya adalah tentag tiga jenis pembiayaan, yakni biaya investasi (misalnya, biaya modal untuk pembangunan gedung),  biaya personil (misalnya, gaji), dan biaya operasional (misalnya, daya-jasa, perawatan peralatan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, gaji dosen NONPNS, dll). Biaya investasi dan biaya personil ditanggung pemerintah. Biaya opersional sebagian ditanggung pemerintah sebagian ditanggung masyarakat.Kedua, memprioritaskan pendidikan yang ramah dan cerdas sosial untuk mewujudkan secara nyata paradigma “pendidikan untuk semua” dan “perluasan akses untuk memperoleh pendidikan yang layak”. Ketiga, penyelenggaraan UM dan pengelolaan keuangan UM harus dilakukan secara bermartabat:  sah sumbernya, benar caranya, dan tepat sasarannya.
Berdasarkan kondisi dan kebijakan itulah, UM menentukan UANG KULIAH TUNGGAL setiap semester untuk setiap mahasiswa terentang antara Rp1.500.000,00 (SATU JUTA LIMA RATUS RIBU RUPIAH) s.d. Rp.2.000.000 (DUA JUTA RUPIAH). UANG KULIAH TUNGGAL tiap program studi di UM dapat dibaca di halaman utama web um.ac.id di Registrasi Administrasi Calon Mahasiswa Baru Universitas Negeri Malang Jalur Undangan SNMPTN 2012/2013.
Mari kita wujudkan UM sebagai penyelenggara pendidikan tinggi yang bermartabat, mencerdaskan rakyat, memberdayakan ummat, dan mendapatkan rahmat  dari Allah Yang Maha Kasih. Amin.
dipostkan oleh Dawud Dekan FS UM, Anggota Rapim UM, info lebih lanjut klik disini.
Bagi teman-teman yang ingin melanjutkan kuliah di daerah jawa terutama di malang. Ada baiknya mencari info yang mendetail mengenai jurusan yang akan dipilih, sehingga dapat mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada saat kuliah terutama mengenai biaya kuliah.
Terima kasih semoga bermanfaat.

opinie

10 Jurusan Kuliah yang Paling Sulit Dapat Pekerjaan

10 Jurusan Kuliah yang Paling Sulit Dapat Pekerjaan
Seni Rupa
10 Jurusan Kuliah yang Paling Sulit Dapat Pekerjaan
Jakarta - Mendapatkan pekerjaan adalah keinginan semua orang. Namun, untuk mendapatkannya diperlukan persayaratan-persyaratan khusus, salah satunya adalah tingkat pendidikan ataupun gelar, entah itu sarjana diploma ataupun master.

Jurusan yang kita ambil saat kuliah pun menjadi faktor penting penentu pekerjaan apa yang akan kita dapat dan berapa gaji yang akan kita miliki di masa mendatang.

DIkutip detikFinance dari Forbes, Senin (15/10/2012), ada beberapa jurusan kuliah yang tidak terlalu memiliki nilai tambah, atau bisa disebut kurang menjanjikan untuk bisa mendapatkan perkerjaan di dunia, khususnya di luar negeri. Apa saja?
10. Bahasa dan Sastra
Jurusan ini tak banyak dicari perusahaan, kebanayakan lulusannya adalah menjadi sastrawan, penulis, kritikus, ataupun menjadi guru. Persentase pengangguran dari jurusan ini mencapai 9,2%.

9. Sejarah
Lulusan dari jurusan sejarah kurang diminati dan cenderung sulit mendapatkan pekerjaan. Hampir sama dengan jurusan antropologi, angka pengangguran di dunia dari lulusan jurusan ini pun masih tinggi. Persentase penganggurannya mencapai 10,2%.

8. Seni Komersial dan Desain Grafis
Jurusan ini tak banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan untuk merekrut tenaga kerja. Sama dengan kebanayakan jurusan seni lainnya, kebanayak lulusan dari jurusan ini adalah membvuat pekerjaan sendiri atau berwiraswasta. Persentase pengangguran di dunia lulusan dari jurusan ini ialah 11,8%

7.Kebugaran Fisik dan Taman Bermain
Boleh jadi jurusan ini terdengar asing dam rancu di telinga masyarakat Indonesia, namun jurusan ini hadir di beberapa universitas terkemuka di dunia walaupun tidak begitu bisa menjamin untuk mendapatkan pekerjaan. Persentase pengangguran dari jurusan ini ialah 8,3%.

6. Musik
Orang yang memilih jurusan ini dalam perkuliahannya kebanyakan tidak memikirkan pekerjaan apa yang akan didapat di masa mendatang. Kebanyakan dari mereka memilih jurusan ini ialah untuk menyalurkan hobi ataupun bakatnya.

Bagi mereka yang berhasil, lulusan dari jurusan ini bisa menjadi musisi, penyanyi, artis, pengamat musik atau pekerjaan sejenis yang berhubungan dengan musik. Persentase pengangguran dari jurusan ini ialah 9,2%.

5. Pengetahuan Budaya
Jurusan ini hampir ada kaitannya dengan ilmu sejarah atau antropologi. Mempelajari budaya di dunia atau lebih merinci ke negara-negara atau wilayah di suatu daerah. Tak banyak lulusan ini yang bekerja di suatu perusahaan besar dan mendapat pendapatan yang baik. Persentase pengangguran dari jurusan ini ialah 9,2%.

4. Filosofi dan Ilmu Agama
Jurusan ini menjadi peringkat ke empat karena tidak banyak perusahaan yang mencari tenaga kerja lulusan dari jurusan ini. Persentase pengangguran dari lulusan ini ialah 10,8%.

3. Seni Rupa
Mahasiswa lulusan seni rupa kebanyakan menjadi pekerja seni atau biasa disebut perupa. Biasanya mereka membuat pekerjaan sendiri sebagai pelukis, pematung, pemahat ataupun semacamnya. Dan hasil dari karya-karya mereka itulah yang mereka jual dan dijadikan sumber pendapatannya. Persentase pengangguran dari lulusan jurusan seni rupa adalah 12,6%.

2. Film Video dan Seni Fotografi
Jurusan ini masuk peringkat kedua dari 10 jurusan terburuk yang dirilis Forbes. Kebanyakan lulusan dari jurusan ini bekerja sebagai wirausahawan, atau freelancer yang menerima pesanan pembuatan film, video ataupun foto. Mahasiswa lulusan inipun bisa bekerja di sebuah production house alias rumah produksi pembuatan film. Persentase penggagguran dari jurusan ini adalah 12,9%.

1. Antropologi dan Arkeolgi
Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa.

Sedangkan Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu, hampir mirip dengan jurusan sejarah. Presentase pengangguran dari lulusan jurusan ini adalah 10,5%.

managemen um

Mengenai HMJ Manajemen

Malang, JAWA TIMUR, Indonesia
HMJ Manajemen adalah organisasi internal dari fakultas ekonomi yang mengemban amanat dari rakyat sipil manajemen untuk memajukan Manajemen. Tahun 2005 dipimpin mas Slamet Riyadi dari Pamekasan, tahun 2006 HMJ ini dipimpin oleh mas Teguh Prasetyo, 2007 dipimpin mas Bagus Sulaksono dari Jombang Beriman, untuk 2008 dipimpin oleh mas Husin Humaidi dari Pamekasan. tahun 2009 dipimpin ole Arif Rahman Hakim P dari Gorontalo. Dan tahun 2010 dipimpin oleh Achmad Hawanto dari Ponorogo Doakan kami ya biar dapat menjalankan amanat dari rakayt manajemen. Amiin....

30 Oktober 2010

FE UM Menggelar Seminar "Membangun Pilar Perekonomian Melalui Kewirausahaan"

Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Negeri Malang (UM) bekerjasama dengan Bank Mandiri dalam bentuk CSR menggelar kegiatan Seminar Nasional dengan tema “ Membangun Pilar Perekonomian Melalui Kewirausahaan “ sekaligus launching “Creatif Center “ pada Rabu (27/10/2010) di Aula Fakultas Ekonomi.
Seminar ini juga dihadiri oleh owner Bakso Kota Cak Man (H. Abdul Rachman Tukiman) yang telah mempunyai nama dalam usaha dibidang penjualan Bakso, Dalam kesempatan tersebut “Cak Man” sapaan akrabnya menjadi salah satu inspirator bagi seluruh peserta seminar yang dihadiri dari seluruh lapisan civitas akademika. Usahanya sukses setelah dilakukan pembenahan manajemen dengan Drs. Gatot Sujono, MA yntuk kepentingan terjaminnya pengembangan usaha waralaba (franchise) dalam mendirikan sebuah badan usaha dalam bentuk Perseroan Terbatas dengan nama “PT KOTA JAYA”. Cak Man berpesan agar semua peserta agar mempunyai ketelatenan dalam merintis usahanya agar maksimal hasilnya.
Menurut Dekan Fakultas Ekonomi, Dr. Ery Tri Djatmika. M.A., M.Si , Kegiatan ini dimaksudkan antara lain sebagai berikut: 1).Wadah pengelolaan (board of governing) yaitu untuk membangun dan membentuk kreativitas dan potensi Mahasiswa, Dosen, Staf menjadi seorang wirausahawan karena mereka mempunyai potensi yang perlu dikembangkan. 2). Sebagai wadah, CC (Creatif Center) yang mengemban 3 fungsi pokok: a). Akomodasi, b). Fasilitasi, c). Operasi ,gagasanatau minat civitas akademi Fakultas Ekonomi UM dalam berkreasi pada ranah Tri Dharma Perguruan Tinggi baik secara perseorangan, kelompok, atau kelembagaan FE UM, melalui kerjasama sinerjik internal FE UM maupun dengan pihak lain (eksternal FE UM). 3). Misi utama Creatif Center yaitu merealisasikan kreativitas yang dimaksud guna mencapai visi pengembangan kapasitas yang berkelanjutan(sustainable capacity building), sebagai salah satu wujud pengenjawantahan (embodying) dari “ UM - THE LEARNING UNIVERSITY ”.

psikologi um

Universitas Negeri Malang (UM) semakin memantapkan langkahnya sebagai The Learning University. Hal ini ditandai dengan peresmian Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPSi) yang dihelat pada Selasa (07/02/2012). Acara berlangsung dengan khidmat di gedung C1 UM dan dihadiri langsung oleh Rektor UM, Prof. Dr. H. Suparno, jajaran pejabat universitas, serta turut hadir Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Danlanud) Abdulrahman Saleh Pakis, Marsekal I TNI, A Dwi Putranto.
Fakultas Pendidikan Psikologi memulai langkah awal sebagai program studi di bawah jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UM pada tahun 2000. Kemudian mengalami pembaharuan tahun 2007 sesuai SK Dirjen Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional nomor 142.
FPPsi UM, fakultas kedelapan yang berdiri di UM,  kini menjadi salah satu fakultas yang memiliki animo tinggi calon mahasiswa baru. FPPSi UM memiliki lima konsentrasi, yaitu konsentrasi Psikologi Pendidikan, Psikologi Klinis, Psikologi Industri, Psikologi Sosial, dan Psikologi Perkembangan. Ke khasan kelima konsentrasi terletak pada core compentency, yaitu pendidikan. Sehingga aspek pendidikan pada kelima konsentrasi tersebut menyesuaikan dengan animo permintaan masyarakat terhadap jasa psikologi UM.
Komposisi persaingan untuk menjadi mahasiswa Psikologi UM antara tahun 2000-2009 berada di tingkat peringkat ke tiga sesudah Jurusan Bahasa Inggris dan Jurusan Ekonomi Manajemen dengan perbandingan SNMPTN 13:1, PMDK 31:1. Minat calon mahasiswa yang sangat tinggi terkait dengan tingkat kebutuhan masyarakat menyangkut jasa ilmu psikologi di masyarakat, seperti pendampingan anak berkebutuhan khusus.
Disamping itu, untuk peningkatan sumbangsih psikologi di masyarakat dilaksanakan berbagai kerjasama seperti jalinan kerjasama pendidikan magang mahasiswa di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang, sekolah dan perusahaan industri. (Ren&Ard)
Sumber: http://www.um.ac.id/news/2012/02/670/

FPPsi UM Lanjutkan Diskusi Panel

Setelah diadakan serangkaian acara Launching Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi) di Gedung C1 Universitas  Negeri Malang (UM),   acara dilanjutkan dengan diskusi panel dengan tema “Terapan Psikologi Diberbagai Bidang, Prospek dan Tantangan”.
Acara tersebut digelar pada Selasa (6/02/2012) dan bertempat di Aula Utama Gedung A3  ini dihadiri oleh Prof. Dr.  H. Suparno, Para Pembantu Rektor UM, para Dekan UM, para Ketua Jurusan/Prodi UM, serta para Dekan dari beberapa Universitas di Malang dan Surabaya. Hadir sebagai pemateri Diskusi pada acara tersebut antara lain; Kabag Diklat RSJ, Drs. H. Gatot Sugiarto, M.Si, Dosen FPPsi UM Prof. Dr. Marthen Pali, M.Psi, Dekan Fakultas Psikologi  Unair,  Dr. Seger Handoyo, M.Si, Dosen Fakultas Psikologi UI, Dra. Farida K. Yusuf, M.Sp. Ed. Selain itu hadir pula peserta diskusi panel diantaranya para Kepala Sekolah SD, SMP, SMA dan SMK di Malang, Alumni UM serta sekitar 200 orang Mahasiswa Psikologi .
“Sejak dahulu kajian psikologi itu sangat luas, semua lini kehidupan manusia selalu ada unsur psikologi.  Hal itulah yang menjadi tanda kelahiran ilmu – ilmu psikologi.” terang Prof. Dr. H. Suparno. “Meraih fakultas psikologi  memang keinginan semua, namun bukan itu yang menjadi tujuan utama,  akan tetapi lebih pada bagaimana pengembangan ilmu – ilmu  tersebut agar lebih bermanfaat untuk kemaslahatan umat “, tambahnya.
Usai pembukaan acara Prof. Dr. H. Suparno, kemudian memberikan kenang – kenangan dan sertifikat kepada para pemateri dan pejabat FPPsi yang sementara dan langsung dilanjutkan ke acara inti.
Sesi diskusi pada acara tersebut dimoderatori oleh Drs. H. Alwisol, M. Pd dan Dra Farida K. Yusuf, M. Sp.Ed  menjadi pemateri pertama dengan materi terapan psikologi dalam pendidikan prospek dan tantangan.
Dalam materinya ia menyampaikan, “tantangan psikologi terhadap dunia pendidikan saat ini yakni kurang relevan dan kurang pengetahuan serta pemahaman dalam metode mengajar dan kurangnya pemahaman tentang tahap dan tugas perkembangan siswa. Dari hal itu tenaga pendidikan dituntut selalu meningkatkan pengetahuan, serta meningkatkan kolaborasi pendidik dengan tanaga ahli” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Marthen Pali, M.Psi menyampaikan materi mengenai terapan psikologi bidang prospek dan tantangan. “Prospek bidang – bidang psikologi saat ini ada 27 bidang spesialisasi dan bidang itu sudah mapan (sudah memiliki jurnal). Disamping itu psikologi juga memiliki kajian – kajian ilmu disiplin lain. Kajian itu antara lain, Psychobiology, Psycholinguistic, Pshychopharmacology, dan Pshychology of Religion“, terangnya.
Selanjutnya, Drs. H. Gatot Sugiarto, M. Si dengan materi terapan psikologi klinis prospek dan tantangannya. Menurutnya, “psikologi klinis merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia didalam suatu pelaksanaan dalam menegakkan diagnosis. Saat ini tantangan psikologi klinis antara lain, psikologi klinis kurang diminati, banyak permasalahan berkaitan dengan kejiwaan yang  ditangani secara serius,” tambahnya.
Terapan Psikologi Pada Bidang Kerja dan Organisasi merupakan materi terakhir dalam diskusi tersebut.  Dr. Seger Handoyo, M.Si sebagai pemateri menjelaskan mengenai misi psikologi. “Psikologi mempunyai 5 misi yang antara lain, membantu menyembuhkan sakit mental, membantu orang lebih produktif, mengembangkan efektifitas kelompok dan organisasi, ” jelasnya.
Dr. Seger Handoyo, M.Si juga menambahkan, “bahwa tantangan psikologi mengenai Bidang Kerja dan Organisasi saat ini, antara lain, masyarakat semakin berpengetahuan dan menuntut kualitas, bidang profesi dan keilmuan yang berbeda saling tumpang tindih dan ada kerangka kualifikasi nasional Indonesia.”
Seuasai pemaparan materi oleh setiap pemateri acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dengan peserta.

Fakultas Pendidikan Psikologi (FPP), Fakultas Baru di UM

UM – Perkembangan dunia psikologi semakin meningkat dengan munculnya Fakultas Pendidikan Psikologi (FPP) Universitas Negeri Malang (UM). Berawal dari prodi Psikologi jurusan Bimbingan dan Konseling dan Psikologi (BKP) yang masuk dalam Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), kini berdiri sendiri dalam Fakultas yang terpisah.
Prof. Dr. Hendyat Soetopo, M.Pd, Dekan FIP, rilis resmi UM (24/1/12), mengatakan bahwa pembangunan Fakultas baru ini menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Tujuan dibuatnya Fakultas FPP adalah untuk menyediakan tenaga psikolog yang handal.
Pengajuan Fakultas baru ini telah dimulai sejak tahun 2009, namun baru disahkan pada tahun 2012. Ijin pendirian FPP UM diikuti dengan terbitnya surat Dirjen Dikti No. 58/E/C/2012, pada 24 januari 2012 dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
FPP ini akan dibuka pada tanggal 7 Februari. Saat ini pihak terkait tengah mempersiapkan diri memisahkan FPP dari FIP, mulai dari sarana prasaran, ketenagaan, keuangan, kurikulum hingga kemahasiswaan.
FPP hanya terdiri dari satu jurusan yaitu jurusan Psikologi, dengan lima peminatan antara lain Psikologi Pendidikan, Psikologi Sosial, Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan dan Psikologi Industri.
Pada saat ini, telah tersedia tenaga pengajar untuk prodi Psikologi sejumlah 22 orang. Mereka terdiri dari satu guru besar, tiga doktor, tiga orang tengah menyelesaikan program doktor dan sisanya memiliki gelar magister.
FPP menempati gedung C1 Jl. Surabaya 6 dan merupakan fakultas ke delapan di UM. FIP sampai saat ini telah melahirkan tiga fakultas baru yaitu Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK), Fakultas Ilmu Sosial (FIS) dan Fakultas Pendidikan Psikologi (FPP).

Mengenal FPPsi lebih dekat

UM – Ada yang berbeda dengan Gedung C1 sejak bulan Februari lalu. Sebuah papan putih bertuliskan Fakultas Pendidikan Psikologi (FPPsi) kini terpasang di dekat pintu masuk gedung tersebut. Ya, papan tersebut adalah penanda adanya fakultas ke delapan di UM, yaitu FPPsi. Sebelumnya, Pendidikan Psikologi merupakan salah satu program studi dari jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi (BKP) di bawah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP).
Di dalam gedung bergaya klasik itulah tersedia ruang-ruang kelas yang digunakan oleh mahasiswa FPPsi menuntut ilmu. Dalam gedung C1 juga sudah tersedia laboratorium untuk semua konsentrasi ilmu dalam psikologi. Perpustakaan fakultas yang dinamakan “Ruang Baca” serta mushola juga ada meskipun tidak luas. Dosen yang ada sejumlah 22 orang dengan jumlah mahasiswa ± 420 orang. FPPsi telah memiliki hubungan kerja sama dengan sejumlah lembaga, seperti rumah sakit, industri, bank, perusahaan, dan sekolah.
Mengenal FPPsi lebih dekat
Seperti tercantum dalam Surat Keputusan Rektor Nomor 141 Tahun 2012, FPPsi didirikan sebagai organ kelembagaan UM. Fakultas ini memiliki satu jurusan yaitu Jurusan Psikologi yang membawahi lima konsentrasi. Kelima konsentrasi tersebut adalah Psikologi Pendidikan, Psikologi Klinis, Psikologi Industri, Psikologi Sosial, dan Psikologi Perkembangan.
Tujuan pendirian FPPsi adalah menghasilkan tenaga profesional di bidang psikologi yang memiliki sikap ilmiah dan mampu menerapkan ilmunya dalam usaha melayani dan memberdayakan masyarakat.
FPPsi memiliki visi menjadi program studi unggulan yang menghasilkan sum­ber daya manusia yang kompeten dan profesional di bidang psikologi. Di samping itu, FPPsi juga memiliki empat misi, yaitu, pertama, menyelenggarakan pendidikan psikologi yang menghasilkan sumber daya manusia di bidang psikologi kompeten, profesionalisme, dan bersikap ilmiah, kedua, menyelenggarakan pe­nelitian dasar dan terapan dalam ilmu psi­kologi yang dapat memberi sum­bangan terhadap pembangunan, ketiga, me­­nerapkan ilmu psikologi untuk mem­berdayakan masyarakat menuju kehidupan yang sejahtera, cerdas dan bermartabat, berorientasi pada layanan dan pemberdayaan masyarakat, dan ke empat, mengembangkan kerja sama dengan berbagai profesi yang berorientasi pada layanan dan pemberdayaan masyarakat.
Selama masa transisi, FPPsi dipimpin oleh seorang Pejabat Sementara (Pjs) Dekan, yaitu Dr. Triyono, M.Pd dan Pjs Pembantu Dekan Dra. Sri Weni Utami, M.si. Masa transisi ini digunakan untuk melakukan persiapan dalam mewujudkan FPPsi yang mandiri dalam kesatuan manajemen kelembagaan.
Rektor UM, Prof. Dr. H. Suparno, mengungkapkan harapannya pada fakultas yang baru lahir ini. “Kita berharap agar kapasitas bisa semakin meningkat, geraknya juga lebih leluasa. Pengembangan jaringan menjadi lebih mandiri sehingga berguna bagi banyak kalangan. Ke depan, FPPsi harus punya kemampuan yang lebih besar. Baik ilmu dan civitas akademikanya bisa berkembang.”
Rumah yang lebih cocok
Rektor menyebutkan bahwa ada dua hal besar yang menjadi latar belakang bagi terbentuknya FPPsi. Latar belakang pertama diisi oleh tiga poin penting.
Poin pertama, psikologi merupakan disiplin ilmu yang harus dikembangkan di UM. Poin kedua, pertimbangan relevansi ilmu dalam dunia pendidikan diwawas dari segi psikologi serta substansinya terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Poin ketiga, sebagai pembentukan karakter. Rektor menjelaskan bahwa bidang apa pun dalam ilmu pengetahuan memerlukan psikologi. Oleh karena itu, psikologi sebagai ilmu dasar dalam pendidikan harus berkembang dan dikembangkan demi pendidikan yang lebih luas. Untuk itu, kapasitasnya perlu dikembangkan atau ditingkatkan dengan kelembagaan yang lebih kokoh bernama “fakultas”.
Latar belakang kedua menyangkut kredibilitas lulusan psikologi yang selama ini masih lemah. Secara kelembagaan, sarjana psikologi harus ditelurkan dari Fakutas Psikologi. Dalam hal ini kepercayaan menjadi taruhan. Sudah ada beberapa kasus di mana sarjana psikologi UM ditolak bekerja karena ‘rumahnya’ tidak cocok. “Kan kasihan, sudah belajar empat tahun tetapi tidak bisa dapat kerja,” ujar Rektor. Maka dari itu, didirikan FPPsi agar lulusan sarjana psikologi UM bisa lebih kredibel.
Proses terbentuknya FPPsi sendiri melalui beberapa tahapan. Tahap awal yakni studi kelayakan yang mencakup prospek sarjana psikologi. Dilanjutkan dengan studi kesiapan kelembagaan untuk memiliki FPPsi. Studi ini mencakup ketersediaan SDM yang meliputi jumlah dosen, laboran, sarana prasarana, dan pengalaman pe­nyelenggaraaan program.
Tahap beikutnya adalah persetujuan senat yang kemudian dilanjutkan dengan penyusunan proposal untuk diajukan pada Ditjen Dikti. Meski baru terbentuk tahun ini, namun wacana untuk menjadikan psikologi sebagai fakultas sudah ada sejak konversi IKIP menjadi UM tahun 1999. Keinginan tersebut belum bisa terwujud karena saat itu hanya terbatas lima fakultas saja.
Diletakkannya kata “pendidikan” untuk fakultas baru ini merupakan cara pandang dari Ditjen Dikti. Mengingat UM adalah lembaga pendidikan eks IKIP, maka perlu ditandai dengan “pendidikan” meskipun di dalamnya tidak hanya terdapat studi pendidikan. Untuk sosialisasi dari FPPsi sendiri, sejauh ini dilakukan dengan seremoni pembukaan yang telah di­laksanakan beberapa waktu lalu. Selain itu, pemberitaan di media massa dan sosialisasi ke lembaga-lembaga sekolah juga turut menjadi andil untuk lebih memperkenalkan FPPsi pada masyarakat luas.
Pak Triyono menerangkan beberapa keuntungan yang diperoleh psikologi ketika bisa berdiri menjadi fakultas sendiri. “Ketika menjadi fakultas, kiprah akademik akan semakin luas. Hubungan antar lembaga sejenis semakin terbuka. Begitu juga keterlibatan dalam wadah kolekium psikologi. Selain itu, semuanya menjadi lebih mudah dikelola. Insya Allah akan bisa diperhitungkan. Obsesi saya, psikologi UM bisa memiliki peran,” ungkapnya.
Sebagai fakultas baru, tidak dapat dipungkiri bahwa kekurangan dan kesulitan masih sering dijumpai disana-sini. “Kesulitan pasti ada, terutama dalam hal tata laksana tenaga pegawai. Cara mengatasinya, Dekan dan Pembantu Dekan mengatasi segala macam urusan-urusan administrasi. Saat ini, kami juga masih meminta bantuan kepada pihak administrasi FIP,” ujar Pak Triyono.
Semakin percaya diri setelah mandiri
Seiring dengan terbentuknya FPPsi, fakultas ini juga membentuk Ormawa yang didahului dengan pembentukan Dewan Mahasiswa Fakultas (DMF). Anggota DMF PPsi terdiri dari sebelas mahasiswa yang diambil dari tiap offering. Keanggotaan DMF PPsi sedikit berbeda dengan fakultas lain dimana anggota DMF diambil dari perwakilan tiap jurusan. Hal ini disebabkan FPPsi hanya terdiri dari satu jurusan. Anggotanya pun tidak hanya mahasiswa yang memiliki pengalaman organisasi, melainkan mahasiswa yang berkeinginan membangun ‘rumah’ mereka sendiri.
DMF PPsi terdiri dari tiga komisi, yaitu Komisi Aspirasi dan Advokasi, Komisi Pemerintahan, dan Komisi Konstitusi. Sesuai dengan kebutuhan, saat ini DMF tengah mempersiapkan Panitia Pemilu BEM Fakultas. Panitia terdiri dari 15 mahasiswa sebagai KPU-F dan 5 mahasiswa sebagai Panwaslu. Jika tidak ada halangan, Pemilu akan dilaksanakan bulan April ini. Agenda pertama yang direncanakan setelah BEM Fakultas terbentuk adalah persiapan PKPT menyambut mahasiswa baru tahun ini.
Dengan semangat bersama-sama mem­bangun FPPsi, organisasi yang ditetapkan pada tanggal 13 Maret ini mulai membangun struktur organisasi mahasiswa sedikit demi sedikit. “Kita kan masih baru, jadi dalam pergerakannya masih banyak dibantu oleh DPM, belajar dengan teman-teman di BEM FIP, dan bertanya pada senior-senior lain. Alhamdulillah, semuanya mendukung,” terang ketua umum DMF PPsi, Bilal Zavanna Sulaiman.
Bilal adalah salah satu mahasiswa yang sangat mendukung terbentuknya FPPsi. Mahasiswa asal Jombang ini menuturkan bahwa perubahan PPsi menjadi fakultas memberikan keuntungan tersendiri, khususnya bagi mahasiswa. Salah satunya, mahasiswa menjadi lebih percaya diri karena saat ini bidang ilmu psikologi di UM telah memiliki fakultas sendiri.
Berbicara tentang fasilitas, mahasiswa yang mengambil konsentrasi Psikologi Klinis ini menilai bahwa fasilitas sudah cukup lengkap. Suasana belajar di gedung C1 juga dirasa sudah cukup nyaman. “Ke depan harapannya secara struktural bisa lebih jejeg, lebih banyak lagi mahasiswa dan pengajar, serta fasilitas yang lebih baik,” lanjut Bilal di akhir perbincangan dengan Komunikasi.
“Kami bangga karena sekarang FPPsi sudah jadi fakultas sendiri, mbak,” ujar Diki dan Rangga, mahasiswa FPPsi . Sekalipun masih dalam masa transisi, kedua maha­siswa angkatan 2010 ini memiliki sejumlah harapan. Pertama, agar potensi dan fasilitas yang telah dimiliki FPPsi saat ini digunakan secara maksimal. Kedua, agar FPPsi menjadi fakultas yang kredibel dan lebih dikenal masyarakat.
Diki yang saat ini tengah menjadi panitia KPU mengungkapkan bahwa keinginannya bergabung dengan Ormawa adalah untuk menyejahterakan FPPsi. Bahkan persiapan Pemilu yang dijadwalkan pada tanggal 16 April dilakukan secara maraton. Walaupun begitu, mahasiswa asal Bojonegoro ini berkeinginan untuk ikut mendorong fakultasnya menuju ke arah yang lebih baik.
Pendapat serupa disampaikan oleh Mutia, mahasiswa FPPsi angkatan 2011. “Sekarang enak, bisa lebih mudah bikin klub, gitu,” celotehnya. Mutia berharap, ke depan FPPsi bisa menampung lebih banyak aspirasi. Lebih jauh, mahasiswa asli Malang ini mengatakan bahwa salah satu manfaat lahirnya FPPsi adalah saat kegiatan mahasiswa menjadi lebih mudah dan terfasilitasi. Sementara itu Agus Hadi Wiyanto, mahasiswa Psikologi 2010, berharap bahwa FPPSi dalam waktu dekat ini dapat membuat perbedaan yang baik. Perbedaan yang menandakan keberadaan FPPSi sebagai salah satu fakultas yang ada di UM.
Indah Suhanti, M.Psi dan Mayrina Eka Prasetyo Budi, M.Psi, dosen FPPsi juga menyatakan pendapatnya. Indah dan Mayrina adalah dua alumni psikologi UM yang telah mengenal bidang ini sejak masih bernaung dibawah FIP. Saat ini keduanya telah menjadi tenaga pengajar di FPPsi UM. Kedua dosen ini meyatakan bahwa sekarang FPPsi menjadi lebih mandiri.
Sekalipun dampak besar belum terlalu dirasakan karena masih dalam masa peralihan, manfaat yang dirasakan adalah program-program yang lebih mudah dirancang sendiri. Harapan tentang FPPsi men­datang juga disampaikan oleh Indah, “Semoga FPPsi ini bisa diterima dengan baik oleh warga UM. Di samping itu, saya juga berharap agar FPPsi punya karakter sendiri dan lebih dikenal.” Lebih jauh, Indah membayangkan bahwa nantinya FPPsi akan memiliki program-program sendiri. Apalagi dengan dibukanya Psycho Center UM yang dapat menjadi wadah penerapan ilmu psikologi di masyarakat.
Psycho Center
FPPsi memiliki Psycho Center yang merupakan lembaga penyedia jasa psikologi. Jenis layanan dari Psycho Center ini adalah training, konseling dan terapi, psikotes, dan Crisis Center yang bertempat di Jalan Simpang Bogor No.4 Malang. Tujuan dari didirikannya Psycho Center ini adalah mengembangkan potensi individu, organisasi, dan daerah dengan memberikan layanan psikologi yang bermutu.
Psycho Center memiliki visi menjadi lembaga pelayanan sumber daya manusia berbasis psikologi yang menghasilkan jasa-jasa peningkatan sumber daya manusia yang kompeten dan profesional. Setiap harinya, Psycho Center UM membuka layanan pada pukul 08.00-16.00 WIB, dari Hari Senin sampai Jum’at.
Selain waktu tersebut, klien dapat membuat jadwal konsultasi yang disepakati bersama. Hingga saat ini, terdapat sembilan dosen yang terlibat di Psycho Center UM. Rencananya, akan ada mahasiswa yang diseleksi dan dilatih untuk bergabung di Psycho Center UM.
Terdapat tiga misi, pertama, me­nyelenggarakan jasa pelatihan, seleksi, pengembangan organisasi sumber daya manusia yang kompeten, sehat, dan profesional, kedua, menyelenggarakan jasa penelusuran potensi dan pe­ngembangan serta intervensi psikologis in­dividu di daerah dan organisasi dengan menjaga keseimbangan lingkungan bis­nis, dan ketiga, mewujudkan lembaga yang dapat bekerjasama dengan berbagai pro­fesi dan organisasi, dan mampu ber­mitra dengan organisasi regional, nasional, dan internasional.

psikologi

Peluang Kerja bagi Lulusan Psikologi

28 Jan
Kebanyakan orang kalo ditanya habis kuliah mau apa, pasti jawabannya cari kerja, karena kalo kita berpikir realistis bahwa hidup itu penuh dengan kebutuhan dan sebagian besar kebutuhan fisik dapat terpenuhi bila punya penghasilan.
Trus kalo kayak aku calon lulusan psikologi besok kerjanya apa ya..itu yang jadi pertanyaan di kepalaku ketika aku masih semester 1. Dulu, aku cuma berpikir ya jadi psikolog, udah.
Beberapa waktu yang lalu temenku (sekarang kelas 3 SMA), dia tuh pengen banget kuliah di psikologi tapi ortunya gak setuju. Ortunya bilang, “mau jadi apa kamu kalo kuliah di psikologi, cari kerja susah, peluang kerja sedikit”. Ada lagi sewaktu aku berbincang-bincang dengan ibu, curhat2an gitu, trus terceletuk, “tuh anak temen2nya ibu, lulusan psikologi banyak, masih nganggur semua”. He2.
Nah, dari apa yang sudah aku critain di atas, mungkin terbersit di hatimu, lha trus gimana dong?padahal aku dah berencana masuk psikologi?atau waduh, aku udah terlanjur kuliah di psikologi udah semester atas lagi..!!!
Eits, jangan bergundah gulana dulu..
Perlu diketahui..psikologi tuh peluang kerjanya gedhe lho..
Percaya gak? Harus!he2.
Mungkin orang awam punya anggapan demikian karena belum banyak orang tau apa itu psikologi, siapa itu psikolog, apa peran psikolog dan sebagainya. Itu salah satu alasan orang2 berkata seperti yang di atas.
Dunia berputar, hidup pun demikian, manusia berkembang, sama halnya dengan ilmu. Dengan berjalannya waktu, psikologi semakin dikenal di Indonesia dan diakui keberadaannya. Contohnya, Kak Seto seorang pemerhati anak, beliau seorang psikolog, dan sekarang sedang banyak bermunculan masalah tentang perkembangan anak dan masih banyak lagi. Kasus-kasus perceraian, perkawinan, KDRT, mundurnya kualitas moral, perkembangan remaja, penyimpangan sikap dan kepribadian, semua membutuhkan peran seorang psikolog. Ilmu psikologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku dan pikiran manusia sehingga dapat disimpulkan bahwa selama masih ada tingkah laku manusia, psikologi gak ada matinya,he2..sebab objek psikologi adalah manusia itu sendiri.
Waktu ada penerimaan PNS tahun 2009 lalu, di Provinsi Jateng membutuhkan Psikolog Klinis dan assesor. Hal itu menambah pengetahuanku kalo emang psikolog memang dibutuhkan.
Bagi kamu yang demen sama hal-hal yang berbau klinis bisa jadi psikolog klinis, bekerja di rumah sakit umum maupun jiwa. Sedangkan yang suka bekerja di industri bisa jadi HRD atau bagian personalia, ingat bahwa tiap industri membutuhkan posisi itu. Nah, yang pengen jadi dosen bisa juga lho..sekarang banyak universitas yang membuka fakultas atau prodi psikologi, hal ini semakin memperjelas bahwa profesi psikolog memang sangat dibutuhkan! Yang lain misalnya jadi konselor di berbagai bidang seperti agama, olahraga, perkawinan. Psikolog juga bisa jadi terapis, membuka jasa2 psikologi, bahkan kuliah di psikologi tuh bisa dagang,hehe…kan dapet makul psiko konsumen,hehe..Ada juga yang jadi pekerja sosial atau psikolog yang fokus di bidang musik, perkembangan anak, psikogeratri, kelompok dan massa, jadi psikolog di bidang hukum, forensik,di suatu komunitas, banyak deh pokoknya.
Memang gak kayak di luar negri, di Indonesia belum terlalu tampak perkembangan yang signifikan. Kalo di luar negri tuh dah banyak kongres-kongres internasional yang mengupas tentang kasus maupun ilmu psikologi, salah satunya di Ausie. Banyak bahasan mengenai psikologi, klo di luar negri rasanya udah mendarah daging, kayak di film pendek Mr. Bean’s Plant Man disitu reporternya juga ngomong tentang hal2 psikologis,he2.
Jadi, gak usah ragu lagi..optimis aja..dengan berbagai ilmu yang kita dapet di psikologi yang sangat amat aplikatif juga membantu kita jadi lebih dewasa, buktinya?saya!he2. Banyak kok yang bisa kita dapatkan, seperti pemecahan masalah, pengambilan keputusan, kepribadian, persepsi, agresi, pendidikan, perkembangan sesuai usia, kasus homoseksual, alter ego, fedofil, stress, depresi, skizofrenia, negosiasi, win-win solution dan masih banyak lagi.
Kalo masih ada temen, saudara, atau mungkin ortu yang meragukan kamu masuk psikologi, sekarang bisa kamu jelaskan bukan?
Bagi kita2 yang udah kuliah di psikologi, bagian kita adalah kuliah serius, bangun relasi, temukan ide2 baru, penemuan2 yang yahud, sumbangkan prestasi supaya psikologi Indonesia semakin maju n go internasional, wuih!
Caranya ya rajin2 diskusi, tukar pikiran, baca buku (sekarang banyak buku tentang psikologi yang sip2 misalnya psikologi populer), ikut pekan ilmiah trus menang PIMNAS,he2..
Akhir kata, gak ada alasan buat ragu..jangan menyerah..tunjukkan kita hebat!
Psikologi, go…go…go!!!!
 
26 Komentar Posted by pada Januari 28, 2010 in psychology
 

26 Respon untuk Peluang Kerja bagi Lulusan Psikologi

  1. Februari 2, 2010 at 10:05 am
    yayaya,,,hmmm, kenapa mr.bean juga masuk dalam nominasi film ber”psikologi” mbak???coba liat Evan Almighty,Bruce almighty, Slumdogmilionaire,Constantine,Bee movie, 300, Quanum of solace, Iron man, Spiderman 1,2,3, pursuit of happines, pirates caribean,….wkwk.
    SEMANGAT BER “WORDPRESS”…
    tunjukkan pada dunia bahwa apa yang kamu tuliskan SANGAT BERGUNA BAGI KELANGSUNGAN HIDUP UMAT MANUSIA.
    PSIKOLOGI GO…GO….
    EKONOMI GO…GO….
    BIOPI GO….GO….
     

PROSPEK KERJA DAN SELUK-BELUK JURUSAN PSIKOLOGI

Bagi kita yang ingin mengetahui bagaimana sistem yang berjalan dalam bidang jurusan psikologi dan bagaimana prospek pendidikan psikologi di masa depan, berikut adalah penjelasan bagi kita yang ingin mengetahui, terutama bagi mereka yang akan masuk dan memilih jurusan psikologi.
Pengetahuan ilmiah mengenai perilaku manusia sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial telah berkembang dengan pesat. Perkembangan ilmiah tersebut membuat kontribusi psikologi dalam keikutsertaan dalam membantu penyelesaian persoalan-persoalan sosial semakin besar.
Sehingga pada akhirnya peranan psikologi dalam peranan-peranan sosial diakui masyarakat. Hampir semua bidang kehidupan dan bidang kerja di masyarakat bersangkut paut dengan persoalan perilaku dan persoalan interaksi antar manusia dan persoalan interaksi manusia dengan lingkungan. Dengan semakin mendesaknya kebutuhan masyarakat akan jasa dan praktek psikologi, maka itulah yang menyebabkan pengetahuan psikologi menjadi sangat dibutuhkan pada masa sekarang dan yang akan datang.
Jenjang pendidikan psikologi, seperti halnya jenjang pendidikan tinggi yang lain, terbagi menjadi tiga, yaitu Pendidikan Sarjana, Pendidikan Magister dan jenjang Pendidikan Doktoral. Pendidikan professional untuk psikologi adalah pendidikan profesi psikolog.
Dalam bidang pendidikan dan jurusan psikologi terdapat beberapa bidang peminatan yang bisa diambil atau ditempuh sesuai dengan pendalaman keilmuan yang ingin dikuasai. Terdapat lima bidang peminatan yang menjadi dasar bidang keilmuan dan jurusan psikologi, diantaranya adalah:
Psikologi Industri dan Organisasi
Dalam bidang keilmuan Psikologi Industri dan Organisasi, membahas tentang pengembangan manusia dan perilaku manusia dalam konteks industri organisasi, dan juga timbal balik antara individu dan organisasi tempatnya berkarya.
Psikologi Perkembangan

Dalam bidang keilmuan Psikologi Perkembangan, membahas tentang perkembangan manusia sepanjang masa kehidupannya, meliputi perkembangan psikologis manusia, psikologi perkembangan anak, psikologi remaja, psikologi keluarga dan membuat rancangan teoritis intervensi untuk mengoptimalkan perkembangan individu dalam kehidupan masyarakat.
Psikologi Klinis
Dalam bidang keilmuan Psikologi Klinis, membahas tentang proses analisis dan mendiagnosis gangguan perilaku yang terkait dengan aspek psikologis melalui berbagai pendekatan teori serta mengenal metode-metode intervensinya.
Terdapat beberapa pertanyaan seputar bidang keilmuan psikologi dengan bidang keilmuan psikiater, bahwa terdapat berbedaan diantara keduanya. Dalam kajian psikologi terutama dalam psikologi klinis, penanganan gangguan psikis dilakukan dengan pendekatan psikologis yang melibatkan peran individu dalam melakukan proses terapi sebagai bentuk intervensi. Sedangkan dalam psikiater diperbolehkan melakukan penanganan melalui obat-obatan.
Psikologi Pendidikan
Dalam bidang keilmuan Psikologi Pendidikan, membahas tentang bagaimana gambaran individu dalam konteks dunia pendidikan, persoalan pendidikan, kesulitan belajar dan proses belajar berdarkan teori, konsep dan hasi-hasil penelitian dalam psikologi baik pada level individual maupun dalam kaitannya dengan sistem masyarakat pada khususnya dan sistem global pada umumnya.
Psikologi Sosial

Dalam bidang kelimuan Psikologi Sosial, membahas tentang analisis dan membuat rancangan teoritis intervensi perilaku sosial sebagai proses interaksi individu dengan lingkungan sosialnya seperti gambaran manusia dalam konteks sosial dan kelompok.
Dalam bidang keilmuan psikologi terutama dalam prospek pendidikan dan jurusan psikologi, para lulusan psikologi dapat memiliki peluang kerja yang besar seperti berikut ini:
  1. Psikolog/konsultan di biro pelayanan jasa psikologi manajemen dan organisasi.
  2. Staf dan manajer di bagian pengembangan sumber daya manusia (SDM) pada berbagai perusahaan dan organisasi.
  3. Psikolog/asisten psikolog di Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Jiwa.
  4. Psikolog/asisten psikolog di lembaga lembaga pendidikan.
  5. Psikolog/asisten psikolog di Lembaga Psikologi Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polisi Republik Indonesia (Polri).
  6. Psikolog/asisten psikolog di Lembaga lembaga pemerintahan.
  7. Tim kreatif di Biro-biro Advertising.
  8. Wirausahawan pada jasa pelayanan psikologi, manajemen dan organisasi.

PTN Bakal Berlakukan Uang Kuliah Tunggal

Jakarta, Kompas - Sejumlah perguruan tinggi negeri mulai tahun akademik 2013/2014 akan menerapkan uang kuliah tunggal. Berbagai komponen biaya pendidikan hanya akan ditarik lewat komponen uang kuliah tunggal yang dibayar mahasiswa setiap semester.
Rochmat Wahab, Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, mengatakan, Universitas Negeri Yogyakarta akan menerapkan uang kuliah tunggal (UKT) yang sama untuk semua mahasiswa. UKT akan diterapkan untuk mahasiswa yang masuk melalui jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN), seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN), ataupun jalur mandiri.
”Meski demikian, besarnya UKT masih dibahas,” ungkap Rochmat Wahab, akhir pekan lalu.
Universitas Indonesia (UI) juga menegaskan komitmennya untuk memberlakukan UKT mulai tahun akademik 2013/2014. I Ketut Surajaya, Sekretaris Universitas Indonesia, dalam siaran persnya, mengatakan, semua mahasiswa baru S-1 reguler, tanpa kecuali, hanya akan dikenai biaya uang kuliah atau biaya operasional pendidikan-berkeadilan (BOP-B) Rp 100.000 sampai maksimal Rp 5 juta per semester untuk jurusan IPS. Adapun untuk jurusan IPA sebesar Rp 100.000 hingga Rp 7,5 juta per semester.
Menurut Ketut, rentang biaya BOP-B tersebut disesuaikan dengan kemampuan dan tanggungan finansial orangtua atau wali mahasiswa.
”Pembebasan uang pangkal bagi mahasiswa S-1 reguler dimungkinkan karena kebijakan UI mengalokasikan beban biaya uang pangkal dari dana bantuan operasional PTN atau BOPTN yang diperoleh dari pemerintah,” ungkap Ketut.
Program S-1 reguler UI terbuka bagi lulusan SMA sederajat tahun kelulusan 2013, 2012, dan 2011 serta menawarkan 56 pilihan program studi. Jalur masuk S-1 reguler di UI melalui tiga seleksi, yaitu SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi masuk UI (Simak UI).
Menunggu kejelasan
Rektor Institut Teknologi Bandung Akhmaloka mengatakan, pemberlakuan UKT belum diputuskan penerapannya.
”Kami masih menunggu keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Namun, arahnya memang ada pemberlakuan UKT agar masyarakat tidak dibebani biaya tinggi pada awal kuliah,” kata Akhmaloka.
Kemdikbud mengucurkan dana BOPTN yang dihitung berdasarkan jumlah mahasiswa.
Anggaran tersebut dapat digunakan untuk pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, biaya pemeliharaan, pengadaan dan penambahan bahan praktikum atau kuliah, serta pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan. BOPTN juga bisa digunakan untuk biaya langganan daya dan jasa, honor dosen nonpegawai negeri sipil, dan kegiatan lain yang merupakan prioritas dalam rencana strategis perguruan tinggi masing-masing.
Faldo Maldini, mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI, mengatakan, pemberlakuan UKT jangan justru membuat biaya kuliah per semester menjadi meningkat.
Aris Winarto, Presiden BEM Universitas Negeri Surabaya, mengatakan, rencana pemberlakuan UKT belum disosialisasikan kepada mahasiswa. ”Apa pun kebijakan pemerintah, yang penting ada jaminan bahwa biaya kuliah tidak memberatkan mahasiswa,” ujarnya. (ELN)
Editor :


Meski Beda Jalur Masuk, Uang Kuliah Bakal Seragam

JAKARTA, KOMPAS.com - Berubahnya sistem jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada 2013 ini membuat banyak pihak khawatir dengan biaya kuliah yang mahal meski tidak dikenai biaya pendaftaran. Namun, kekhawatiran itu tidak akan terwujud karena biaya kuliah akan diseragamkan.

Sekretaris Umum Panitia SNMPTN 2013, Rochmat Wahab, mengatakan bahwa perbedaan jalur masuk PTN pada tahun ini tidak berpengaruh pada biaya perkuliahannya. Baik SNMPTN, SBMPTN maupun ujian mandiri hanya merupakan cara untuk masuk perguruan tinggi negeri saja. 

"Itu hanya cara masuk saja. Tapi biaya kuliah semuanya sama tidak ada yang lewat jalur mandiri lebih mahal atau sebaliknya," kata Rochmat saat jumpa pers Pendaftaran SNMPTN 2013 di Gedung D Dikti, Jakarta, Jumat (1/2/2013). 

Seperti diketahui, SNMPTN tahun ini melakukan seleksi melalui nilai rapor dari semester 1 hingga semester 6 dan hasil Ujian Nasional (UN). Kemudian bagi yang memiliki prestasi di bidang lain selain akademis juga dapat mengumpulkan portofolionya sebagai pertimbangan universitas untuk menerima siswa tersebut. 

Sementara ujian tulis yang sebelumnya juga diakomodir pada SNMPTN 2012 kini berganti nama menjadi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan dilaksanakan setelah SNMPTN. Namun untuk sistem ujian tulis ini, peserta yang ikut tetap akan dipungut biaya pendaftaran sesuai dengan klasifikasi jurusan seperti IPA, IPS atau IPC.

"Sekali lagi, cara masuk ke PTN itu bisa bermacam-macam. Tapi untuk biaya kuliah jangan khawatir, semuanya akan sama rata," tegas Rochmat. "Yang membedakan hanya program studinya saja. Misal teknik biasanya lebih mahal daripada filsafat karena ada praktikum dan lain sebagainya," tandasnya.
Editor :
Caroline Damanik


kompas

JAKARTA, KOMPAS.com - Uang kuliah tunggal (UKT) yang akan diterapkan pada tahun akademik 2013/2014 dimaksudkan untuk meringankan beban yang ditanggung mahasiswa baru. Untuk itu, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) memiliki kewajiban untuk memberlakukan UKT ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa konsep UKT ini diawali berdasarkan realitas bahwa uang yang ditarik dari mahasiswa tersebut terlalu banyak. Selain biaya kuliah per semester, mahasiswa masih dibebani dengan berbagai macam sumbangan dari pembangunan gedung, biaya praktikum dan masih banyak lagi.

"Kalau SPP saja itu murah. Tapi ada seperti sumbangan yang macem-macem. Dengan berbagai macam pos itu, membuat aliran dana susah dikendalikan," kata Nuh saat dijumpai di DPR RI, Kamis (7/2/2013).

Ia menambahkan dengan adanya UKT ini maka sistem kontrolnya lebih mudah dikendalikan. Nominal UKT sendiri untuk masing-masing PTN berbeda sesuai dengan program studi, letak wilayah dan karakteristik lainnya. Salah satu cara untuk mengendalikan UKT ini adalah dengan menetapkan harga satuan.

"Februari ini akan keluar standar harga PTN dilihat dari Prodinya. UKT ini tidak boleh melebihi unit cost (harga satuan) yang di standar tersebut," jelas Nuh.

"Standar harga ini juga akan memudahkan mahasiswa untuk memilih prodi dari PTN yang sesuai dengan kemampuan pembiayaan juga," imbuhnya.

Ia juga menjamin bahwa UKT ini berlaku bagi semua mahasiswa baru tak terkecuali masuk melalui jalur SNMPTN, SBMPTN maupun seleksi mandiri. "UKT ini berlaku untuk semua. Tak ada perbedaan masuk lewat jalur apa. SNMPTN, SBMPTN dan mandiri itu sama saja biayanya," tegas Nuh.

Seperti diketahui, beberapa PTN terkemuka seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB) bersiap menerapkan UKT ini. Langkah awalnya dengan menghapuskan uang pangkal masuk yang selama ini dinilai cukup mahal.

Editor :
Caroline Damanik


uang kuliah tunggal

Oleh Bambang Triatmodjo
KOMPAS.com - Pendaftaran seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri telah dimulai sejak 1 Februari hingga 8 Maret 2013. SNMPTN diperuntukkan bagi siswa SMA sederajat yang mengikuti UN 2013 berdasarkan penjaringan prestasi akademik dengan menggunakan nilai rapor semester III, IV, dan V.

Selain SNMPTN, masih ada seleksi bentuk lain yang bergantung pada masing-masing PTN. Contohnya, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan seleksi masuk melalui tiga sistem, yakni SNMPTN yang akan menerima 50 persen dari daya tampung, seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN) yang akan menerima 30 persen, dan seleksi/ujian mandiri (UM) yang akan menerima 20 persen dari daya tampung. SNMPTN didasarkan pada nilai rapor, sedangkan SBMPTN dan UM didasarkan pada ujian tulis.

Calon mahasiswa dan orangtuanya harus mulai memilih program studi (prodi) yang sesuai dengan cita-cita anak. Namun, tidak kalah penting adalah mencermati biaya pendidikan di setiap program studi yang nilainya berbeda. Pada umumnya, biaya pendidikan pada prodi favorit seperti pendidikan dokter, teknik, dan ekonomi lebih mahal daripada prodi yang kurang favorit. Tentu saja biaya pendidikan tersebut harus disesuaikan dengan kemampuan ekonomi keluarga.

Seberapa banyak biaya yang harus disediakan orangtua? Sebagai gambaran, biaya pendidikan di UGM meliputi sumbangan peningkatan mutu akademik (SPMA) yang dibayar sekali selama pendidikan dengan nilai bervariasi bergantung prodi dan penghasilan orangtua. SPMA di fakultas teknik (FT) bervariasi dari Rp 5 juta sampai Rp 40 juta, sedangkan fakultas kedokteran (FK) Rp 10 juta-Rp 100 juta. Biaya lainnya sama untuk seluruh fakultas, meliputi SPP (Rp 500.000 per semester) dan BOP (Rp 75.000 per SKS per semester untuk eksakta dan Rp 60.000 per SKS per semester untuk ilmu sosial).

Rata-rata biaya sumbangan penyelenggaraan pendidikan (SPP) dan biaya operasional pendidikan (BOP) mahasiswa eksakta sekitar Rp 2 juta per semester. Di Universitas Indonesia, biaya pendidikan terdiri atas uang pangkal (UP) yang dibayarkan sekali selama pendidikan dan BOP yang dibayar tiap semester. Biaya di FT dan FK sama, yaitu UP sebesar Rp 25 juta dan BOP Rp 7,5 juta per semester. Biaya pendidikan di prodi lain berbeda dan dapat dilihat di laman PTN masing-masing. Biaya pendidikan di PTN lain tidak jauh beda dengan kedua PTN tersebut.

Dari gambaran itu, orangtua calon mahasiswa baru bisa menyiapkan dana untuk menyekolahkan putra-putrinya di perguruan tinggi dan menghitung berapa dana yang harus dikeluarkan sampai lulus sarjana. Biaya itu belum termasuk biaya hidup selama pendidikan.

Sedang dihitung

Ketika terbit UU No 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, timbul harapan adanya keberpihakan pemerintah kepada rakyat miskin untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi. Pasal 74 Ayat 1 UU itu menyatakan, ”PTN wajib mencari dan menjaring calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik tinggi, tetapi kurang mampu secara ekonomi dan calon mahasiswa dari daerah terdepan, terluar, dan tertinggal untuk diterima paling sedikit 20 persen dari seluruh mahasiswa baru yang diterima dan tersebar pada semua program studi.”

Harapan semakin menguat ketika Mendikbud dan Dirjen Dikti menginstruksikan uang kuliah tunggal (UKT) akan diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014. Dengan UKT, mahasiswa baru tak perlu membayar berbagai macam biaya, tetapi hanya membayar uang kuliah tunggal yang jumlahnya akan tetap dan berlaku sama pada tiap semester selama masa kuliah. Mendikbud menjanjikan, tidak akan ada lagi biaya tinggi masuk PTN. Pemerintah akan memberikan dana bantuan operasional pendidikan tinggi negeri (BOPTN). Dana BOPTN meningkat dari tahun lalu Rp 1,5 triliun menjadi Rp 2,7 triliun tahun ini.

Dengan UKT, benarkah biaya pendidikan di PT akan turun? Dari pengalaman, yaitu ketika status PTN berubah menjadi PT BHMN pada 2000, biaya pendidikan di PTN meroket. PT BHMN diberi keleluasaan menarik dana dari masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Sejak itu, muncul berbagai macam biaya seperti uang pangkal, SPMA, SPP, dan BOP. Lebih memprihatinkan, biaya pendidikan di PTN lain yang bukan PT BHMN juga ikut-ikutan naik. Celakanya, biaya pendidikan SD, SMP, dan SMA pun ikut naik. Sepertinya pemerintah tak berdaya mengendalikannya. Jadilah biaya pendidikan tidak terjangkau seluruh lapisan masyarakat. Hanya orang kaya yang mampu menyekolahkan anaknya di PT.

Saat ini, semua PTN masih menghitung besaran UKT yang kemudian hasilnya diserahkan ke Ditjen Dikti untuk mendapat persetujuan dan ditentukan besaran BOPTN yang akan diberikan kepada masing-masing PTN. Besar kemungkinan UKT yang dihitung PTN tak banyak berbeda dengan biaya yang sudah berjalan saat ini. Kemungkinan PTN akan menghitungnya berdasarkan pembiayaan pendidikan tahun sebelumnya yang sudah telanjur mahal. Uang pangkal yang nilainya besar bisa saja diratakan untuk delapan semester sehingga kelihatan kecil.

Kalau kondisi ini yang terjadi, harapan UKT murah tidak akan terwujud, bahkan bisa jadi akan lebih memberatkan. Seharusnya PTN menghitung secara cermat UKT dengan melakukan efisiensi pada pos-pos pembiayaan yang prioritasnya rendah sehingga bisa menekan UKT. Namun, dengan waktu yang sangat terbatas, mengingat proses pendaftaran SNMPTN sudah dimulai 1 Februari 2013, kemungkinan cara ini tidak bisa dilakukan.

Kuliah dengan sistem kredit tak sesuai dengan biaya pendidikan yang tetap sepanjang masa studi. Misalnya, uang kuliah Rp 7,5 juta per semester. Seorang mahasiswa di semester akhir yang tinggal mengerjakan tugas akhir dengan bobot 4 SKS akan keberatan jika harus membayar Rp 7,5 juta. Dengan BOP per SKS seperti yang berlaku di UGM dalam contoh di atas, seharusnya dia hanya membayar SPP Rp 500.000 plus 4 SKS dengan tarif Rp 75.000 per SKS, atau hanya Rp 800.000.

Harapan UKT lebih murah hanya tinggal bertumpu pada kebijakan Mendikbud dan Dirjen Dikti dalam memutuskan UKT. Ada beberapa alternatif yang bisa dilakukan. Pertama, menyetujui usulan UKT PTN dengan cara hitungan yang dilakukan PTN, yang berarti UKT mahal. Kedua, pemerintah memberikan BOPTN dalam jumlah besar sehingga UKT terjangkau. Namun, dana BOPTN sudah ditentukan sebesar Rp 2,7 triliun sehingga tidak mungkin memberikan subsidi melebihi anggaran tersebut.

Ketiga, pemerintah berani menghapus pos-pos pembiayaan dengan prioritas rendah yang diusulkan PTN. Akhirnya, yang bisa kita lakukan adalah menunggu penetapan UKT yang segera diumumkan ke masyarakat. Informasi itu sangat ditunggu calon mahasiswa untuk memilih program studi yang dituju.

Adilkah UKT?

Data BPS tahun 2012 menunjukkan, jumlah penduduk miskin—seseorang yang pengeluarannya kurang dari Rp 248.707 per bulan—29,1 juta jiwa. Pengeluaran sebesar itu adalah untuk biaya makan, perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Apabila ditambah dengan orang hampir miskin yang pengeluarannya kurang dari 1,2 dari nilai tersebut, jumlahnya lebih dari 55 juta jiwa.

Bandingkan dengan jumlah penduduk Singapura yang hanya 2,5 juta jiwa dan Malaysia 24 juta jiwa. Sementara itu, ada sekitar 50 juta penduduk menengah-atas yang mampu membeli mobil dan barang-barang berharga lainnya. Di antara 50 juta orang tersebut terdapat 40 orang terkaya di Indonesia yang kekayaannya mencapai Rp 870 triliun. Sementara lebih dari 55 juta rakyat harus mengencangkan ikat pinggang untuk bisa bertahan hidup. Biaya pendidikan yang mahal tak masalah bagi golongan kaya untuk bisa menyekolahkan anaknya. Namun, bagaimana dengan golongan ekonomi lemah?

Kondisi perekonomian masyarakat sangat bervariasi. Ada warga miskin, sedang, menengah, kaya, dan sangat kaya. Kemampuan masyarakat untuk membiayai pendidikan anak-anaknya beragam. Seperti yang diterapkan UGM, biaya pendidikan tidak sama untuk seluruh mahasiswa, bergantung pada kemampuan orangtua. Ada beberapa jalur masuk UGM. Orang kaya bisa melalui jalur dengan SPMA tinggi, sedangkan warga lainnya melalui jalur dengan SPMA lebih rendah dan bahkan nol rupiah. Ini dimaksudkan untuk memberikan subsidi silang. Orang kaya menyubsidi orang miskin.

Bagi warga miskin, ada kesempatan mendapatkan beasiswa, antara lain beasiswa Bidik Misi bagi warga miskin berprestasi untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Saat ini, setelah berjalan tiga tahun, jumlah mahasiswa yang mendapat beasiswa ini mencapai 90.000 orang, atau sekitar 30.000 orang per tahun. Program ini sangat bagus meski jumlahnya relatif kecil dibandingkan dengan lebih dari 19 juta warga yang tidak mengenyam pendidikan tinggi.

Namun, bagi warga dengan kondisi perekonomian sedang dan menengah yang tak masuk kriteria untuk mendapat beasiswa, UKT yang nilainya sama untuk semua mahasiswa dirasa tak adil dan memberatkan. Seorang PNS golongan IV dengan gaji dan tunjangan sebesar Rp 5 juta per bulan akan kesulitan untuk menyekolahkan anaknya di PT. Apalagi, kalau jumlah anak yang kuliah lebih dari satu. Gaji Rp 5 juta per bulan habis untuk biaya hidup yang semakin tinggi. Namun, sebagai orangtua mereka punya harapan untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya agar kehidupan mereka bisa lebih baik di kemudian hari meski dengan berbagai cara, termasuk utang sana utang sini. Kalau PNS golongan IV saja kesulitan untuk bisa menyekolahkan anak-anaknya, bagaimana dengan masyarakat yang pendapatannya lebih rendah, tetapi tidak termasuk miskin?

Pendidikan dan kemiskinan

Data BPS tahun 2011 menunjukkan, jumlah penduduk usia 19-24 tahun (usia seseorang menempuh pendidikan tinggi) sekitar 24 juta jiwa. Sementara itu, angka partisipasi kasar (APK) PT adalah 18 persen. Artinya, penduduk usia tersebut yang mengenyam pendidikan tinggi 4,3 juta. Berarti ada 19,7 juta yang tidak bisa melanjutkan pendidikan di PT, sebagian besar karena tidak mampu membiayai biaya pendidikan tinggi yang sangat mahal.

Padahal, PT punya peran besar dalam pengentasan rakyat miskin dan mengantarkan bangsa menjadi lebih maju dan bermartabat. Banyak contoh dalam kehidupan di lingkungan kita yang menunjukkan keberhasilan seseorang dicapai melalui pendidikan tinggi. Presiden dan Wakil Presiden RI serta Mendikbud bisa sukses karena mengenyam pendidikan di PT. Pada masa itu, biaya pendidikan tinggi tidak semahal saat ini, yang memungkinkan orang tidak mampu bisa kuliah.

Kemiskinan dan tingginya biaya pendidikan menyebabkan tingkat pendidikan warga miskin rendah, prestasi akademik kurang baik, sehingga sulit untuk mendapatkan pekerjaan layak. Banyak di antara mereka yang bekerja sebagai pekerja serabutan, buruh bangunan, pengamen, pedagang asongan, dan bahkan menjadi pengemis di perempatan jalan. Lebih parah lagi, banyaknya penduduk miskin berpendidikan rendah yang tidak punya pekerjaan bisa menyebabkan berbagai masalah sosial, seperti tingginya angka kriminalitas, perampokan, penjambretan, pencurian, peredaran narkoba, prostitusi, teroris, dan tindakan negatif lainnya.

Perlu orang atau institusi PT yang berani berkorban dengan menyelenggarakan pendidikan yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. Kemudian, kita evaluasi apakah dengan biaya pendidikan murah kualitas pendidikan akan menurun. Memang, ini tantangan untuk berani melawan arus dan membuktikan bahwa kita mampu memberikan yang terbaik bagi kemajuan bangsa.

Pada masa Orde Baru, dengan biaya kuliah terjangkau bisa dihasilkan tokoh-tokoh berkualitas seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Boediono, Mohammad Nuh, dan banyak tokoh lainnya. Apakah pada masa Orde Reformasi yang biaya kuliahnya mahal akan dihasilkan tokoh-tokoh yang lebih hebat dari mereka? Mari kita buktikan sesuai dengan perjalanan waktu.


Bambang Triatmodjo Guru Besar Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM

Sumber :
Kompas Cetak
Editor :
Caroline Damanik