parizz

parizz

Kamis, 05 Januari 2012

Saat aku ingin berlari..
Mengapa yang ada hanya arena yang tak pasti..
Batuan cadas dan kerikil tajam menanti..
Saat aku ingin berdiri..
Yang ada hanya gulita yang menghadang..
Saat aku ingin bernyanyi…
Yang ada hanya lirih dengung di telinga..
Kini bisrkan aku membisu..
Diamkan saja aku..
Hingga tergores penuh seluruh perasaan ini..
Bisrkan saja aku menangis meratapi lara diri seorang diri
Hingga luka lama terkuak kembali..
Tolongg!!..
Akhiri semua ini..
Putuskan ikatan diantara kita..biarkan aku bebas,
Meski harus menahan pedih teramat dalam..
Cukup sampai disini cerita cinta ini..
Demi aku, kamu dan dia..

Dalam Diam



Ketika malam tak lagi kelam
Dan samudera yang luas tak lagi berair..
Kau masih saja diam…
Membisu bagai  makhluk tak berbahasa..
Meski dihujam beribu cemooh…
Kau masih saja diam..
Terbelenggu rasa yang kau pendam dalam..
Dalam ruang batin yang tak tertembus mata..
Kau masih diam termangu..
Meratapi lara yang kau pendam seorang diri..
Dengan raut wajah pilu dan air mata sendu..
Masihkah kau lihat betapa banyak pasang mata..
Memandangmu beram..
Sampai kapan kau bungkam suara..
Mematung dalam kerumunan ruang…
Menyendiri dalam kumpulan orang..
Kau..
Entah apa??
Tak ada yang bisa mengertimu..
Entah apa yang membelenggu..
Aku beram menatapmu terus saja muram…

senandung jiwa

kadang surga tak seindah dunia
kadang kenyataan tak sama dengan harapan..
kadang manusia terlihat lebih bengis dari iblis..
kadang pertumpahan darah menjadi hal yang biasa…
kadang lidah bias jadi lebih keji dari racun
kadang penindasan mewarnai kata persaudaraan..
kadang hitam menjadi putih..
kadang dunia terasa begitu membingungkan..
tapi inilah hidup..
penuh dengan intrik yang membingunkan
kini biarkan jiwaku bersenandung…
melantunkan aluna keluh kesah dunia…
melepaskan segala duka lara di jiwa..
biarkan jiwa bersenandung
karena tak ada lagi celah tuk mrncurahkan keben cian
biarkan jiwa berswnandung
biar suara merdunya didengar semua orang
biarkan ia menjerit menggetarkan bumi..
biarkan jiwaku berpidato di hadapan Tuhan
biarkan ia bercerita tentang kisah memilukan dalam hidup ini..
biarkan ia mengadukan kebisuan
kala lidah ini tak mampu lagi berucap
karena tercekik kekusasaan..