parizz

parizz

Sabtu, 24 Maret 2012

cerpen IV

Kisah cinta Rubi’ah

19 tahun berlalu, namun luka itu belum juga hilang dari batinnya,  sampai kapanpun sakit hati Rubi’ah masih belum terobati. Batinnya menjerit setiap kali melihat si mbok meamatung dalam sepi dengan pandangan kosong melompong. Si mbok akan berteriak histeris setiap kali ada orang yang mendekatinya, terkecuali Rubi. Anak semata wayangnya yang kini tumbuh menjadi seorang gadis yang begitu jelita dipandang. 
Rubi memang berbeda dengan kebanyakan orang karangrejo lainnya . tubuhnya yang tinggi semampai, kulit kuning langsat yang begitu bersih juga wajahnya yang mirip orang asing itu, membuatnya begitu jelita untuk dipandang
Takdir membawanya terseret dalam arus kehidupan yang begitu kelam , terlahir dari rahim seorang perempuan desa yang mengalami depresi kejiwaan karena diperkosa oleh orang Belanda yang kala itu sedang melancakan aksi  jajahannya di daerah itu . “anak haram” begitu teman-teman masa kecilnya  memanggilnya . Rubi tak bisa mengelak karena ia sendiripun tidak tahu siapa sebenarnya ayah kandungnya.
Gadis kecil itu begitu polosnya hingga tidk tahu apa yang sebenarnya menimpa si mbok yang melahirkannya hingga sampai mengalami depresi berat seperti itu
.
“kenapa lagi si ndok?pasti diganggu anak kampong lagi to?”
Tanya Omah pada Rubi ketika melihatnya pulang dengan kepala tertunduk dan mata berkaca-kaca.
“sudahlah nduk, ndak usah didengerin!  Mereka itu gak tahu apa-apa .” lanjut Omah
“gimana bisa ndak dengerin omongan mereka  omah? Sedangkan setiap hari mereka menghinaku?”
Tangis Rubi mulai meledak dan Omah hanya bisa terdiam melihat cucunya menangis sejadi-jadinya.
“sekarang Omah jawab! Apa benar aku ini anak haram?” bentak Rubi
“ndak nduk, ndak..” jawab Omah terharu
“kalau begitu katakana siapa sebenarnya bapakku? Kenapa semenjak aku kecil hingga saat ini ia tak pernah menampakkan batang hidungnya?”
“tenang ndukk, tenang dulu..!! mbok akan jelaskan yang sebenarnya. Mungkin ini sudah saatnya kamu tahu.”
“begini, dulu waktu tentara Belanda mulai memasuki desa ini, awalnya mereka baik . mereka memperlakukan warga denagn sopan, itulah sebabnya ibu kamu jatuh cinta pada orang belanda itu, akhirnya meraka jatuh cinta dan orang belanda itu berjanji akan menikahi ibu kamu. Namun semakin hari perlakuan orang belanda semakin berubah, dan akhirnya kita semua tahu niat buruk mereka datang ke desa ini. Hingga pada akhirnya warga mengusir orang-orang Belanda itu dari desa ini. Termasuk bapakmu.”
“lalu?” kata Rubi
“ya, omah tahu bapakmu itu sebenarnya orang yang baik, jujur, ndak seperti orang belanda lainnya. “
“berarti aku ini punya ayah?”
“iya,kamu punya ayah nduk, tapi sayang perkawinan mereka diketahui  oleh orang-orang jepang lainnya. Dan mulai saat itulah ayah kamu menghilang tanpa kabar”
“kenapa?”
“omah juga gak tahu nduk, soal itu hanya ibu kamu yang tahu. Nah, yang penting sekarang kamu tahu kalau kamu punya bapak dan kamu bukan anak haram”

Rubiah hanyalah seorang gadis karangrejo biasa yang baru saja diperistri oleh sulaiman yang seorang tukang becak yang berpenghasilan tidak seberapa,namun memiliki tubuh yang gagah dan wajah rupawan. Banyak pemuda di desa itu yang merasa iri pada sulaiman. Bagaimana bisa seorang tukang becak yang miskin bisa memperistri bunga desa yang harumnya di incar oleh setiap pemuda.
Rubiah tidak pantas jadi istri sulaiman. Mereka berpendapat bahawa ia lebih pantas jadi istri seorang petinggi desa. Namun rubiah melihat sisi lain dari seorang sulaiman. Meskipun ia harus hidup miskin paling tidak ia bisa bahagia. Hingga pada suatu ketika,disuatu pagi  yang mendung Parto salah seorang tukang becak teman sulaiman menggedor gedor pintu rumahnya.

“Rub…Rub, buka Rub.. cepat”
“iya,iya…… sebentar , ada apa sih?
Rubi berlari meninggalkan dapur menuju pintu dan ketika ia membukakan pintu ia mendapati suaminya tergeletak tak berdaya dengan tubuh berlumuran darah digendongan parto

“yang sabar yo rub….,barusan sulaiman di tabrak mobil sampai kayak gini. Lukanya ndak terlalu parah.makanya aku bawa pulang. Soalnya yang nabrak lngsung kabur.
Rubi tersentak sedemekian hebat mendapati keadaan suaminya. Seketika kepalanya langsung berkunang-kunang dan nafasnya seakan sesak ia pun terjatuh tak sadrakan diri. Akhirnya sulaiman hanya diobati oleh seorang tenaga medis relawan yang tidak mempunyai peeralatan cukup.
Rubi membuka mata dengan penglihatan yang masih samar-samar dan kepala pening. Dilihatnya para tetangga yang mulai memenuhi rumahnya untuk sekedar menengok keadaan sulaiman.

“yang sabar yo nduk!” kata seorang tetangga yang duduk disampingnya sembari menepuk nepuk pundaknya
“mas sulaiman!!!!”teriak rubi ketika ia baru menyadari apa yang menimpa suaminya.
“suamimu ndak apa-apa kok nduk, Cuma kata dokter kakinya retak, jadi ya kemingkinan besar suamimu akan lumpuh”
“lumpuh!!!” ulang rubiah tak percaya. Sementara air mata telah membasahi wajahnya

Rubiah tak tahu lagi harus bagaimana . suami yang juga tulang punggung keluarganya kini lumpuh dan itu berarti tak mampu lagi mencari nafkah. Lalu , siapa yang akan menghidupinya?
Begitu mengharu biru kisah cinta yang dialami seorang Rubia’ah. Seperti halnya kisah hidupnya yang menyedihhkan. Namun inilah takdir yang sudah digariskan sang maha pencipta untuknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar